Kamis, 19 September 2013

MATERI KIMIA KELAS XII (KIMIA UNSUR -HALOGEN-) 4


     Halogen


Unsur halogen terdapat pada golongan VIIA daam sistem periodik unsur, terdiri atas flour (9F), klor (17Cl), boron (35Br), iodion (53I) dan astatin (85At).

3.a. Sifat-sifat Halogen

1.       Sifat – Sifat  Fisis

Sifat
F
Cl
Br
I
Nomor atom (Z)
Konfigurasi elektron

Titik cair (oC)
Titik didih (oC)
Rapatan g/cm3
Energi pengionan pertama kJ/mol
Afinitas elektron kJ/mol
Keeletronegatifan
Potensial reduksi (volt)
X2 + 2e- " 2X-
Jari-jari kovalen, A
Jari-jari ion (X-), A
Energi ikatan X-X (kJ/mol)

9
[He]2s2p5

-220
-188
1,69x10-3
1.681

-328

4,0

2,87
0,64
1,19
155


17
[Ne]3s23p5

-101
-35
3,21x10-3
1.251

-349

3,0

1,36
0,99
1,67
242
35
[Ar]3d104s24p5
-7
59
3,12
1.140

-325

2,8

1,06
1,14
1,82
193
53
[Kr]4d105s25p5
114
184
4,93
1.008

-295

2,5

0,54
1,33
2,06
151




1.       Memiliki konfigurasi elektron [X]ns2np5
2.       Titik  didih dan titik leleh naik seiring dengan bertambahnya nomor atom.
3.       Halogen mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan yang paling tinggi dari golongan unsur manapun, kecuali dengan gas mulia.
4.       Pada suhu kamar : F2, Cl2 berupa gas, Br berupa cair, dan I2 berupa padat.
5.       Memiliki bilangan oksidasi yang bermacam-macam, pada F (-1), Cl (+1, +3, +9, +7), Br (+1, +5, +7), I (+1, +5, +7).
6.       Kekuatan oksidator              : F2 > Cl2 > Br2 > I2
Kekuatan reduktor               : I- > Br- > Cl- > F-
7.       Mengalami reaksi autoredoks ( disproporsionasi )
Contoh : Cl2 + KOH " KCl + KClO + H2O
8.       Warna dan aroma halogen
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluor (F2) bewarna kuning muda, klor (Cl2) bewarna kuning hijau ( kloros berarti hijau), brom (Br2) bewarna cokelat merah, dan iodium (I2) bewarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata klorin, iodin, dan bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, ungu, dan bau amis.
9.       Kelarutan halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi segera bereaksi membentuk HF dan O2. Jadi, dalam larutan tidak terdapat lagi moleku F2 melainkan HF.
Reaksi :   2F2(g) + H2O(l) " 4HF + O2(g)
Iodin praktis tidak reaktif dengan air. Oleh karena molekulnya bersifat nonpolar, iodin sukar larut dalam air. Meskipun iodin sukar larut dalam air, ia mudah larut dalam larutan yang mengandung larutan ion (I-)  karena membentuk poliiodida (I3-).
Oleh karena bersifat nonpolar, halogen lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau kloroform (CHCl3). Daam pelarut tak beroksigen, seperti karbon tetraklorida atau kloroform, iodin bewarna ungu.

2.       Sifat – Sifat Kimia
a.        Halogen merupakan unsur nonologam yang paling reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk mineral. Namun demikian, kereaktifannya menurun dari fluorin ke iodin. Hal itu sesuai dengan keelektronegatifan yang makin kecil dari fluorin ke iodin.
b.       Reaksi antar halogen
Halogen yang lebih reaktif  dapat bereaksi dengan unsur yang kurang reaktif dalam bentuk ion atau senyawa. Ukuran kereaktifan : F2 > Cl2 > Br2 > I2.  Reaksi-reaksi iodin memerlukan pemanasan atau katalis. Semua halogen membentuk senyawa ion dengan bilangan oksidasi -1.



                                3.b. Reaksi – Reaksi Penting Halogen
1.       Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagaian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi.
Contoh :
2Al + 3Br2 " 2AlBr3
2Fe + 3Cl2 " 2FeCl3

2.       Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen membentuk hidrogen halida (HX).
Reaksi :
H2 + X2 " 2HX (X = halogen)
Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat.

3.       Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.
Contoh :
Si + 2X2 " SiX4
2B + 3X2 "2BX3
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan.
Contoh :
P4 + 6Cl2 " 4PCl
P4 + 10Cl2 " 4PCl5

4.       Reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen.
F2 + H2O D 2HF + ½O2
Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan sebagai berikut.
X2 + H2O D HX + HXO
Catatan : iodin sukar larut dalam air.

5.       Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa.
Contoh :
a.        Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
Cl2(g) + 2NaOH(aq) " NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
b.       Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3.
Cl2(g) + 6NaOH(aq) " 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)



6.       Reaksi antar halogen
Antarhalogen dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen. Reaksinya secara umumdapat dinyatakan sebagai berikut :
X2 + nY2 " 2XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih eletronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa antarhalogen paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF7; bromin hanya membentuk sampai BrF5; sedangkan klorin sampai ClF3.

                                3.c. Kegunaan Halogen

1.       CCI2F2 (gas freon) sebagai pendingin dalam AC, kulkas, dan pendorong dalam hairspray.
2.       CaOCI2 (kaporit) digunakan untuk disinfektan.
3.       Larutan HF digunakan untuk mengukir pada kaca.
4.       AgBr digunakan untuk fotografi.
5.       KIO3 dalam alkohol (iodium tinctur) digunakan untuk obat luka baru.
6.       Garam beriodium (NaIO3 atau KIO3) untuk mencegah penyakit gondok.
7.       C2H2Br2 (etilen dibromida) ditambahkan pada bensin untuk mengubah timbal menjadi timbal bromida yang menguap setelah diproses pada pembakaran bensin.
8.       I2 dalam senyawa etilen iodida (C2H2I2) banyak digunakan sebagai antiseptik (obat luka).
9.       C2F4 (CF2 = CF2) digunakan untuk pembuatan teflon (plastik tahan panas).
10.    NaClO adalah zat aktif yang digunakan sebagai pemutih.
11.    DDT (Diklorodifenitrikloroetana) digunakan sebagai insektisida.
12.    KCl digunakan untuk pupuk.
13.    NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
14.    Dalam teknologi nuklir, fluorin digunakan untuk memisahkan isotop U-235 dari U-238, yaitu melalui prosese yang disebut difusi gas.
15.    Garam fluorida digunkan dalam pasta gigi dan air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

3.d. Pembuatan Halogen
Halogen dapat dibuat dengan cara eletrolisis lelehan maupun larutan garamnya.
1.       Pembuatan klorin
a.        NaCl(l) " Na + Cl-
Katode    : Na+ + e- " Na(s)   x 2
Anode      : 2Cl- " Cl2 + 2e- x 1
                                                                   2Na+ + 2Cl- "  2Na + Cl2
b.       NaCl(aq) " Na+ + Cl-
Katode : 2H2O + 2e " 2OH- + H2
Anode  : 2Cl-" Cl2 + 2e
                                                                  2H2O +2Cl- " 2OH- +H2 + Cl2



2.       Pembutan bromin
Bromin dapat dibuat dari reaksi suatu bromida dengan klorin.
Contoh : larutan NaBr dengan gas klorin.
Reaksi  : 2NaBr(aq) + Cl2(g) " 2NaCl(aq) + Br2(l)

3.       Pembuatan iodin
Iodin dapat dibuat dari suatu iodida dengan gas klorin.
Contoh : larutan KI dengan campuran MnO2 dan asam sulfat pekat.
Reaksi  : 2KI(aq) + MnO2(s) + H2SO4(aq) " K2SO4(s) + MnSO4(s) + H2O(l) + I2(s)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar