A. Unsur Periode Ketiga
Unsur periode ketiga terdiri atas (11Na),
magnesium (12Mg), alumunium (13Al), silikon (14Si),
fosfor (15P), silisium (16S),
klor (17Cl), dan argon (18Ar).
A. Sifat
– Sifat Unsur Periode Ketiga
1.
Wujud
a.
Logam : Na, Mg,
dan Al
b. Metaloid : Si
c.
Nonlogam : P, S, dan Cl
d. Gas mulia : Ar
2.
Terdapat di
alam
a.
Sebagai senyawa : Na, Mg, Al, Si, P, dan Cl
b. Sebagai
senyawa dan unsur : S
c.
Sebagai atom bebas : Ar
3.
Sifat –
Sifatnya pada Sistem Periodik Unsur
Unsur
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Nomor atom
Konfigurasi K
elektron L
M
Energi ionisasi
Titik cair
Titik didih
Struktur
Tingkat oksidasi tertinggi
Afinitas elektron
Keelektronegatifan
Jari – jari atom
|
11
2
8
1
496
97,8
883
Kristal logam
+1
-53
0,9
1,90
|
12
2
8
2
738
649
1.090
Kristal logam
+2
230
1,2
1,60
|
13
2
8
3
578
660
2.467
Kristal logam
+3
-44
1,5
1,43
|
14
2
8
4
786
1.410
2.680
Kristal kovalen raksasa
+4
-134
1,8
1,11
|
15
2
8
5
1.012
44
280
Molekul poliatom
+5
-72
2,1
1,06
|
16
2
8
6
1000
113
445
Molekul poliatom
+6
-200
2,5
1,02
|
17
2
8
7
1251
-101
-35
Molekul diatom
+7
-349
3,0
0,99
|
18
2
8
8
1.527
-184,2
-185,7
Molekul monoatom
-
35
-
0,95
|
Keterangan :
1. Jari – jari
semakin kecil
2. Energi
ionisasi semakin besar namun tidak teratur
Hal ini
disebabkan karena bertambahnya muatan inti, sehingga daya tarik inti terhadap
elektron terluar makin besar.
3. Keelektronegatifannya
semakin besar
4. Titik
didihnya semakin tinggi sampai Si, kemudian turun lagi.
a.
Natrium magnesium dan alumunium mempunyai ikatan logam. Seiring
dengan bertambahnya jumlah elektro valensi, kekuatan ikatan logan meningkatdari
natrium hingga alumunium. Oleh karena itu titik didih dan titik cair meningkat.
b. Silikon
mempunyai kovalen struktur raksasa (seperti intan), setiap atom silikon terikat
secara kovalen pada empat atom silikon. Zat dengan struktur kovalen raksasa
mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi.
c.
Fosforus, belerang, klorin, dan argon terdiri dari molekul-molekul
non polar, sehingga hanya di kukuhkan oleh gaya van der waals yang relatif
lemah oleh karena itu, titik leleh serta titik didihnya relatif rendah.
5. Reduktornya
(pereduksinya) semakin lemah
Oksidatornya
(pengoksidasinya) semakin kuat.
Na"reduktor
kuat :
o
Sanggat reaktifterhadap air
o
Eo besar dan negatif, dan
o
Energi ionisasi kecil
6. Na, Mg, dan
Al sebagai konduktor.
Si, P, S,
dan Cl sebagai isolator.
7. keasaman
semakin kuat.
HClO4 > H2SO4 > H3PO4
> H2SiO3
8. sifat
basanya semakin lemah
NaOH >
Mg(OH)2>Al(OH)3
B.
kegunaan unsur periode ketiga
a.
Natrium
o
uap natrium digunakan untuk lampu natrium sebagai penerangan
o
natrium cair sebagai pendingin reaktor atom.
o
Natrium hidroksida (NaOH) digunakan untuk pada pembuatan sabun,
deterjen, teksti, kertas, pewarnaan, dan hengilangkan belerang dari minyak
bumi.
o
Natrium karbonat (Na2CO3) digunakan untuk
pembuatan pulp, kertas, sabun, deterjen, kaca. Dan untuk melunakkan air sada
b.
Magnesium
o
Mg(OH)2 untuk antasida (obat maag)
o
Garam mineral (MgSO4 . 7H20) untuk zat
pencahar
c.
Alumunium
o
Secara umum digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga.
o
Tawas, K2SO4Al(SO4)3 .
24H2O untuk menjernihkan air.
o
Paduan logam Al dan Mg (magnalium) untuk membuat badan pesawat
terbang.
o
Sektor pembangunan perumahan : untuk kusen pintu dan jendela.
o
Sektor industri makanan : alumunium foil dan kaleng alumunium
untuk kemasan berbagai jenis produk makanan dan minuman.
o
Membuat termit, yaitu campuran serbuk alumunium dengan serbuk besi
(III) oksida. Termit digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api.
d.
Silikon
o
Untuk pembuatan trasistor
o
Untuk operasi plastik
o
Bahan – bahan solar sel.
o
Silika dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik,
porselin dan semen.
o
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3),
suatu zat pada amorf yang tidak bewarna, yang disebut water glass, digunakan
untuk mengawetkan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (
filler) dalam detergen.
o
Karborundum yaitu silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang
sangat keras, digunakan untuk ampelas (abrasif) dan pelindung untuk pesawat
olang – aling terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali ke bumi.
e.
Fosfor
o
Untuk pembuatan korek api
o
Untuk pembuatan asam fosfat H3PO4
o
Untuk pembuatan pupuk TSP, CH(CaH2PO4)2
o
Senyawa organofosfat digunakan untuk pestisida
f.
Belerang
o
Untuk membuat asam sulfat (proses kontak)
o
Untuk pembuat asam sulfida (H2S)
o
Dalam senyawa Na2S2O3 . 5H2O, natrium trio sulfat pentahidrat
digunakan dalam pencucian film.
o
SO2 dugunakan sebagai fungisida (pembasmi jamur) dan
fumigan (pembasmi serangga).
o
CS2 digunakan sebagai pelarut nonpolar, untuk pembuatan
CCl4.
g.
Klor
o
CCl4 sebagai pelarut
o
Kporit (Ca(OCl)2) sebagai disenfektan
o
Natrium (NaClO) sebagai pemutih
o
NaCl sebagai bumbu masak dan bahan pembuatan senyawa
o
HCl sebagai penetral basa dan untuk membersihkan permukaan logam
dari karat.
h.
Argon
o
Dalam industri argon digunakan sebagai pengganti helium.
o
Sebagai atmosfer inert pada pengelasan titanium
o
Sebagai pengisi bola lampu pijar karena tidak bereaksi dangan
kawat wolfarm.
C.
Pembuatan Unsur Periode Ketiga
a.
Natrium
Natrium
dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang di campur dengan kalsium
klorida ( sel downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair
(dengan cara itu titik leleh dapat diturukan dari 801oC menjadi
sekitar 500oC).
Natrium
tidak dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl karena air lebih muda
diredukasi daripada ion Na+.
Reaksi :
NaCl(l)
" Na+(l)
+ Cl-(l)
Katode : Na+(l) + e " Na(l) x 2
Anode : 2Cl-(l) " Cl2(g)
+ 2e x 1
2Na+(l) + 2Cl-(l)"2Na(l)
+ Cl2(g)
b. Magnesium
Magnesium
dapat diperoleh dari air laut dengan cara menambahakan CaO kedalam air laut.
Tahap –
tahapnya sebagai berikut :
Mg2+(aq) +
H2O(l) + CaO(s) " Mg(OH)2(s)
+ Ca2+(aq)
Mg(OH)2 yang
terbentuk disaring, dicuci, kemudian dilarutkan dalam HCl.
Mg(OH)2(s)
+ HCl(aq) " MgCl2(aq)
+2H2O(l)
Larutan
MgCl2 yang diperoleh diuapkan dan diperoleh kristal MgCl2. Proses selanjutnya
adalah elektrolisis terhadap lelehan MgCl2 yang dicampur CaCl2 untuk menurunkan
titik lelehnya.
Katode : Mg2+(l) + 2e " Mg(l)
Anode : 2Cl-(l)
" Cl2(g)
+ 2e
Mg2+(l) + 2Cl-(l)
"Mg(l) + Cl2(g)
c.
Aluminium
Meskipun
aluminium tergolong melimpah dikulit bumi, mineral yang dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebgai
aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium dari
bauksit berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemurnian bauksit
sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah
peleburan (reduksi) alumina.
Pengolahan
aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter dari oksida
aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2,
Fe2O3, dan TiO2. Apabila bauksit dilarutkan
dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut sedangkan
pengotorannya tidak.
Al2O3(s)
+ 2NaOH(aq) + 3H2O(l) " 2NaAl(OH)4(aq)
Pengotor
dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrat
dengan mengalirkan gas karbondioksida dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq)
+ CO2(g) " 2Al(OH)3(s)
+ Na2(aq) + H2O(l)
Endapan
aluminium hidroksida disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (alumina).
2Al(OH)3(s)
" Al2O3(s)
+ 3H2O(g)
Selanjutnya
pada tahap kedua, redukasi aluminium oksida dilakukan melalui elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Metode elektrolisis itu ditemukan secara terpisah
tetapi hampir bersamaan pada tahun 1886 oleh dua orang peneliti muda, yaitu
Charles M.Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult di Perancis. Kita ingat
bahwa aluminium oksida mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, yaitu lebih
dari 2000oC.
Oleh karena
itu, elektrolisis lelehan aluminium oksida murnitidak ekonomis. Dalam prosese
Hall – Heroult, aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katoda.
Dengan cara itu, elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950oC.
Sebagai anode digunakan batang grafit. Elektrolisis
mengasilkan aluminium di katoda, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan
karbondioksida. Sebenarnya reaksi elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum
sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya dapat dituliskan
sebagai berikut :
Al2O3(l)
" 2Al3+(l)
+ 3O2-(g)
Katode :
Al3+(l) + 3e " Al(l)
Anode : 2O2-(l) "O2(g) +
4e
C(s) + 2O2-(l) " CO2(g)
+ 4e
Jadi, selama
elektrolisis, anode terus menerus dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium
rata-rata dihabiskan 0,44 kg anode karbon.
d. Silikon
Silikon dibuat
dari silika dengan kokas sebagai reduktor. Campuran siika dan kokas dipanaskan
dalam suatu tanur listrik pada suhu sekitar 3.000oC.
Reaksi :
SiO2(l)
+ C(s) " Si(l)
+ 2CO(g)
Pembuatan
silikon ultra murni dilakukan sebagai berikut. Mula-mula silikon biasa
direaksikan dengan klorin sehingga terbentuk silikon tetraklorida (SiCl4),
suatu zat cair yang mudah menguap ( titik didih = 58oC). SiCl4
kemudian dimurnikan dengan distilasi bertingkat. Selanjutnya, SiCl4
direduksi dengan gas H2 melalui suatu tabung yang dipanaskan. Dengan
cara ini dapat diperoleh silikon ultra murni, yang pengotornya hanya sekitar 10-8%.
SiCl4(g)
+ 2H2(g) " Si(s)
+ 4HCl(g)
e.
Fosfor
Di alam
fosforterdapat dalam bentuk senyawa, terutama sebagai fosfat. Sumber fosfor
terpenting yaitu batuan fosfat, suatu bahan kompleks yang mengandung
fluorapatit (Ca3(PO4)2 . CaF2).
Senyawa Ca3(PO4)2 dipisahkan dari batuan
fosfat yang kemudian dipanaskan dengan pasir (SiO2) dan kokas (C).
Uap fosfor yang terbentuk ditampung dalam air.
Pembuatan
fosfor (P4) yang dikenal dengan proses Wohler.
Reaksi : 2Ca3(PO4)2
+ 6SiO2 + 10C " 6CaSiO3
+ P4 + 10CO
f.
Belerang
Belerang
diperoleh dengan cara memasukkan uap panas ke dalm tanah yang mengandung
belerang melalui pipa agar mencair. Belerang yang telah mencair dipompa keluar
dengan tekanan udara. Proses tersebut dikenal dengan proses Frasch.
g.
Klor
Klor di
bidang industri dibuat dengan cara elektrolisis larutan NaCl, dalam
laboratorium klor dibuat dengan cara mengoksidasi ion Cl- dari NaCl
dengan oksidator, misalnya KMnO4 + H2SO4.
h. Argon
Argon
diperoleh dengan distilasi bertingkat udara cair.
izin save materinya, trims :)
BalasHapuskaka iin ave yaaaa;)
BalasHapusthanks for your information, it is help me do my homework. thank you! :)
BalasHapusterima kasih atas info dan ilmunya.. semoga bermanfaat
BalasHapussangat membantu, terima kasih
BalasHapussukron,, sangat membantu
BalasHapusTerimakasih, aku besok ulangan:)
BalasHapussangat membantuuuu.... +++
BalasHapusmanap gan
BalasHapus