Halogen
Unsur
halogen terdapat pada golongan VIIA daam sistem periodik unsur, terdiri atas
flour (9F), klor (17Cl), boron (35Br), iodion
(53I) dan astatin (85At).
3.a. Sifat-sifat Halogen
1.
Sifat –
Sifat Fisis
Sifat
|
F
|
Cl
|
Br
|
I
|
Nomor atom (Z)
Konfigurasi
elektron
Titik cair (oC)
Titik didih (oC)
Rapatan g/cm3
Energi pengionan
pertama kJ/mol
Afinitas elektron
kJ/mol
Keeletronegatifan
Potensial reduksi
(volt)
X2 + 2e-
" 2X-
Jari-jari kovalen,
A
Jari-jari ion (X-),
A
Energi ikatan X-X
(kJ/mol)
|
9
[He]2s2p5
-220
-188
1,69x10-3
1.681
-328
4,0
2,87
0,64
1,19
155
|
17
[Ne]3s23p5
-101
-35
3,21x10-3
1.251
-349
3,0
1,36
0,99
1,67
242
|
35
[Ar]3d104s24p5
-7
59
3,12
1.140
-325
2,8
1,06
1,14
1,82
193
|
53
[Kr]4d105s25p5
114
184
4,93
1.008
-295
2,5
0,54
1,33
2,06
151
|
1. Memiliki
konfigurasi elektron [X]ns2np5
2. Titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom.
3. Halogen
mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan yang paling tinggi dari
golongan unsur manapun, kecuali dengan gas mulia.
4. Pada suhu
kamar : F2, Cl2 berupa gas, Br berupa cair, dan I2
berupa padat.
5. Memiliki
bilangan oksidasi yang bermacam-macam, pada F (-1), Cl (+1, +3, +9, +7), Br
(+1, +5, +7), I (+1, +5, +7).
6. Kekuatan
oksidator : F2
> Cl2 > Br2 > I2
Kekuatan
reduktor : I-
> Br- > Cl- > F-
7. Mengalami
reaksi autoredoks ( disproporsionasi )
Contoh : Cl2
+ KOH " KCl + KClO +
H2O
8. Warna dan
aroma halogen
Halogen
mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluor (F2) bewarna kuning muda,
klor (Cl2) bewarna kuning hijau ( kloros berarti hijau), brom (Br2) bewarna cokelat merah,
dan iodium (I2) bewarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan
menusuk, serta bersifat racun. Kata klorin, iodin, dan bromin berasal dari
bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, ungu, dan bau amis.
9. Kelarutan
halogen
Kelarutan
dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam
air, tetapi segera bereaksi membentuk HF dan O2. Jadi, dalam larutan
tidak terdapat lagi moleku F2 melainkan HF.
Reaksi : 2F2(g) + H2O(l) " 4HF + O2(g)
Iodin
praktis tidak reaktif dengan air. Oleh karena molekulnya bersifat nonpolar,
iodin sukar larut dalam air. Meskipun iodin sukar larut dalam air, ia mudah
larut dalam larutan yang mengandung larutan ion (I-) karena membentuk poliiodida (I3-).
Oleh karena
bersifat nonpolar, halogen lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti
karbon tetraklorida (CCl4) atau kloroform (CHCl3). Daam
pelarut tak beroksigen, seperti karbon tetraklorida atau kloroform, iodin
bewarna ungu.
2.
Sifat – Sifat
Kimia
a.
Halogen merupakan unsur nonologam yang paling reaktif, sehingga di
alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk mineral. Namun
demikian, kereaktifannya menurun dari fluorin ke iodin. Hal itu sesuai dengan
keelektronegatifan yang makin kecil dari fluorin ke iodin.
b. Reaksi antar
halogen
Halogen yang
lebih reaktif dapat bereaksi dengan
unsur yang kurang reaktif dalam bentuk ion atau senyawa. Ukuran kereaktifan :
F2 > Cl2 > Br2 > I2. Reaksi-reaksi iodin memerlukan pemanasan atau
katalis. Semua halogen membentuk senyawa ion dengan bilangan oksidasi -1.
3.b. Reaksi –
Reaksi Penting Halogen
1.
Reaksi
dengan logam
Halogen
bereaksi dengan sebagaian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan
oksidasi tertinggi.
Contoh :
2Al + 3Br2
" 2AlBr3
2Fe + 3Cl2
" 2FeCl3
2.
Reaksi
dengan hidrogen
Semua
halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen membentuk hidrogen halida
(HX).
Reaksi :
H2 + X2 " 2HX (X =
halogen)
Fluorin dan
klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi
lambat.
3.
Reaksi
dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Halogen
bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.
Contoh :
Si + 2X2
" SiX4
2B + 3X2
"2BX3
Reaksi
dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya
terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan.
Contoh :
P4 +
6Cl2 " 4PCl
P4
+ 10Cl2 " 4PCl5
4.
Reaksi
dengan air
Fluorin
bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen.
F2 + H2O
D 2HF + ½O2
Halogen
lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan
sebagai berikut.
X2
+ H2O D HX + HXO
Catatan : iodin sukar larut dalam air.
5.
Reaksi
dengan basa
Klorin,
bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa.
Contoh :
a.
Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka
akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.
Cl2(g) + 2NaOH(aq) " NaCl(aq)
+ NaClO(aq) + H2O(l)
b. Jika larutan
NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3.
Cl2(g) +
6NaOH(aq) " 5NaCl(aq)
+ NaClO3(aq) + 3H2O(l)
6.
Reaksi antar
halogen
Antarhalogen
dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen. Reaksinya secara umumdapat
dinyatakan sebagai berikut :
X2
+ nY2 " 2XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih
eletronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa antarhalogen
paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya dibentuk oleh
I dengan F, yaitu IF7; bromin hanya membentuk sampai BrF5;
sedangkan klorin sampai ClF3.
3.c. Kegunaan
Halogen
1. CCI2F2
(gas freon) sebagai pendingin dalam AC, kulkas, dan pendorong dalam
hairspray.
2. CaOCI2
(kaporit) digunakan untuk disinfektan.
3. Larutan HF
digunakan untuk mengukir pada kaca.
4. AgBr
digunakan untuk fotografi.
5. KIO3
dalam alkohol (iodium tinctur) digunakan untuk obat luka baru.
6. Garam
beriodium (NaIO3 atau KIO3) untuk mencegah penyakit
gondok.
7. C2H2Br2
(etilen dibromida) ditambahkan pada bensin untuk mengubah timbal menjadi timbal
bromida yang menguap setelah diproses pada pembakaran bensin.
8. I2
dalam senyawa etilen iodida (C2H2I2) banyak
digunakan sebagai antiseptik (obat luka).
9. C2F4
(CF2 = CF2) digunakan untuk pembuatan teflon (plastik
tahan panas).
10. NaClO adalah
zat aktif yang digunakan sebagai pemutih.
11. DDT (Diklorodifenitrikloroetana) digunakan
sebagai insektisida.
12. KCl
digunakan untuk pupuk.
13. NaBr
digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
14. Dalam
teknologi nuklir, fluorin digunakan untuk memisahkan isotop U-235 dari U-238,
yaitu melalui prosese yang disebut difusi gas.
15. Garam
fluorida digunkan dalam pasta gigi dan air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
3.d. Pembuatan
Halogen
Halogen dapat dibuat dengan cara eletrolisis
lelehan maupun larutan garamnya.
1.
Pembuatan
klorin
a.
NaCl(l) " Na + Cl-
Katode : Na+ + e- " Na(s)
x 2
Anode : 2Cl-
" Cl2
+ 2e- x 1
2Na+ + 2Cl- " 2Na + Cl2
b. NaCl(aq) " Na+ + Cl-
Katode : 2H2O
+ 2e " 2OH-
+ H2
Anode : 2Cl-" Cl2
+ 2e
2H2O +2Cl- " 2OH-
+H2 + Cl2
2.
Pembutan
bromin
Bromin dapat
dibuat dari reaksi suatu bromida dengan klorin.
Contoh :
larutan NaBr dengan gas klorin.
Reaksi : 2NaBr(aq) + Cl2(g) " 2NaCl(aq)
+ Br2(l)
3.
Pembuatan
iodin
Iodin dapat
dibuat dari suatu iodida dengan gas klorin.
Contoh :
larutan KI dengan campuran MnO2 dan asam sulfat pekat.
Reaksi : 2KI(aq) + MnO2(s) + H2SO4(aq)
" K2SO4(s)
+ MnSO4(s) + H2O(l) + I2(s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar